Halaman

Senin, 23 Maret 2015

Tentang Sebuah Pengakuan





Rabb, aku mencintainya. Ada perasaan yang tak mampu ku kendalikan. Aku ingin melupakannya. Tapi tak bisa. Bayangannya selalu menghantui setiap detik waktuku. Saat ini, bagiku lebih sulit untuk tak mengingatnya daripada mengingatnya. 
Rabb, kumohon Kau jangan cemburu. Ketika ku terbangun, ku ingat namanya. Ketika ku duduk, ku ingat namanya. Ketika ku berjalan, ku ingat namanya. Ketika ku makan, ku ingat namanya. Ketika ku belajar, ku ingat namanya. Bahkan ketika sedang bersama dengan orang lain pun, yang ku ingat hanya namanya. Namanya selalu menghantui setiap aktivitasku. :(
 
Rabb, kumohon Kau jangan cemburu. Maafkan aku. Maafkan aku yang belum bisa mengendalikan perasaanku. Aku ingin, dia melihatku. Aku ingin, dia tahu hatiku. Aku ingin, dia memiliki perasaan yang sama seperti yang kurasakan padanya. Aku ingin, melalui sisa waktuku dengannya. Aku ingin, hidup bersamanya.
Hingga akhirnya aku mengerti. Ketika aku berkata, “aku mencintaiMu dan mencintai kekasih pilihanMu” aku harus mengingat namaMu dan namanya dalam setiap detik waktuku. Dikala aku terjaga, dikala aku tertidur. Ketika jantungku berdetak, ketika aku bernapas. Dalam setiap aktivitasku, dalam setiap detik waktu yang Kau beri untukku. Harusnya yang kuingat hanya namaMu dan nama utusanMu. Ya sepertinya hanya itu. 
Hingga akhirnya aku tersadar. Aku belum bisa mencintaiMu dengan segenap jiwa dan ragaku. Aku masih sering lalai menjalankan tugas dan kewajibanku. Aku masih sering mengeluh atas apa yang terjadi kepadaku.
 Aku masih sering melakukan hal-hal yang Engkau tak suka. Aku masih terlena oleh tipuan-tipuan dunia. Aku masih sering membaca buku daripada membaca pedoman hidupku. Aku masih sering terlupa untuk mempersiapkan kehidupan abadiku. Dan aku masih sering lupa untuk sekedar mengingatMu.
 Rabb, ampuni aku. Bantu aku untuk selalu mengingatMu. Bantu aku untuk mencintaiMu dan mencintai utusanMu dengan segenap jiwa dan ragaku. Di kehidupan yang abadi kelak, aku ingin bertemu denganMu dan juga kekasih pilihanMu. Aku ingin hidup, dalam keridhaanMu.
  
“Tiga hal yang apabila terdapat dalam diri  seseorang, maka ia akan merasakan manisnya iman (yaitu): (1) menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintainya melebihi dari selain keduanya, (2) mencintai seseorang yang tidak dicintainya melainkan karena Allah, (3) membenci dirinya kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar