Rabb, aku mencintainya. Ada perasaan yang tak
mampu ku kendalikan. Aku ingin melupakannya. Tapi tak bisa. Bayangannya selalu
menghantui setiap detik waktuku. Saat ini, bagiku lebih sulit untuk tak
mengingatnya daripada mengingatnya.
Rabb, kumohon Kau jangan cemburu. Ketika ku
terbangun, ku ingat namanya. Ketika ku duduk, ku ingat namanya. Ketika ku
berjalan, ku ingat namanya. Ketika ku makan, ku ingat namanya. Ketika ku
belajar, ku ingat namanya. Bahkan ketika sedang bersama dengan orang lain pun, yang
ku ingat hanya namanya. Namanya selalu menghantui setiap aktivitasku. :(
Rabb, kumohon Kau jangan cemburu. Maafkan aku.
Maafkan aku yang belum bisa mengendalikan perasaanku. Aku ingin, dia melihatku.
Aku ingin, dia tahu hatiku. Aku ingin, dia memiliki perasaan yang sama
seperti yang kurasakan padanya. Aku ingin, melalui sisa waktuku dengannya. Aku
ingin, hidup bersamanya.
Hingga akhirnya aku mengerti. Ketika aku
berkata, “aku mencintaiMu dan mencintai kekasih pilihanMu” aku harus
mengingat namaMu dan namanya dalam setiap detik waktuku. Dikala aku terjaga,
dikala aku tertidur. Ketika jantungku berdetak, ketika aku bernapas. Dalam
setiap aktivitasku, dalam setiap detik waktu yang Kau beri untukku. Harusnya
yang kuingat hanya namaMu dan nama utusanMu. Ya sepertinya hanya itu.
Hingga akhirnya aku tersadar. Aku belum bisa
mencintaiMu dengan segenap jiwa dan ragaku. Aku masih sering lalai menjalankan
tugas dan kewajibanku. Aku masih sering mengeluh atas apa yang terjadi kepadaku.
Aku masih sering melakukan hal-hal yang Engkau
tak suka. Aku masih terlena oleh tipuan-tipuan dunia. Aku masih sering membaca
buku daripada membaca pedoman hidupku. Aku masih sering terlupa untuk
mempersiapkan kehidupan abadiku. Dan aku masih sering lupa untuk sekedar
mengingatMu.
Rabb, ampuni aku. Bantu aku untuk selalu
mengingatMu. Bantu aku untuk mencintaiMu dan mencintai utusanMu dengan segenap
jiwa dan ragaku. Di kehidupan yang abadi kelak, aku ingin bertemu denganMu dan
juga kekasih pilihanMu. Aku ingin hidup, dalam keridhaanMu.
“Tiga hal yang apabila terdapat dalam
diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya
iman (yaitu): (1) menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintainya melebihi dari
selain keduanya, (2) mencintai seseorang yang tidak dicintainya melainkan
karena Allah, (3) membenci dirinya kembali kepada kekufuran sebagaimana
bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari
Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar