Halaman

Minggu, 20 Desember 2015

PIZZA


Dari hari jum’at kemarin –entah apa sebabnya- emah sama bapak ngidam pengen camilan. Dan selera camilan mereka ngga tanggung2 guys, pengen donat atau pizza. Hmmmmm *langsung garuk kepala deh pas denger permintaan mereka. Ckckck 

Dan aku baru bisa mengaminkan permintaan mereka hari minggu, kemarin.

Sebenernya kedua permintaan mereka berasal dari spesies yang sama -semacam kue atau roti. (pas aku searching, bahannya juga hampir sama) Cuma bedanya, kalo donat udah sering nemu karena sering buat. Tapi kalo pizza (jujur) dari sejak pertama makanan yang satu ini masuk ke Indonesia, emah sama bapak belum pernah ngerasain apa itu yang dinamakan pizza. So, mereka penasaran banget sama makanan western yang satu ini. (Kalo aku? Hmm, sebenernyaa ngga jauh beda sih sama mereka. Baru nyicipin pizza KW nya aja. Hahaha)

Pikirku, kalo harus beli lumayan jauh ya, harus ke Tasik. Males.(aku ngga tau di daerah ciamis yang jualan pizza dimana). Dan pas hari jum’at, kebetulan temen fbku ada yang ngepost beberapa resep pizza. Langsung aja postingannya aku copy paste. Hehe. Jadi sekalian untuk menghemat biaya, ku putuskan untuk membuat pizza sederhana.

Dengan berbekal resep dari postingan temenku itu. Ku persiapkan bahan2 dan mulai meraciknya. Namun sayang, kali ini aku kurang beruntung. Resep yang ku copy ngga terlalu jelas. Oke, dari cara buat adonan sampe buat topping aku faham. Tapi cara masaknya, asli ‪#‎gagalfaham‬ Redaksi di resepnya cuma tertulis kayak gini: “Panaskan teflon lalu masukkan tepung adonan tadi dan olesi toping diatasnya. MASAK kurang lebih selama 15 sampai 20 menit dgn api kecil”

Di sana cuma ditulis “MA-SAK” (tanpa dijelaskan). Masaknya digimana coba? Digoreng? Ditumis? Dipanggang atau dibakar? Hmm. Gimana? Ada yang tau? Aku, No. Ngga tau. Dan karena pengetahuanku tentang pizza yang pas2an. Jadi (terinspirasi dari cara buat dadar gulung) pizza nyaa, aku tumis.

Alhasil, pizza pertama >> gosong tapi ngga mateng. Pizza kedua >> kayak cireng. Dan pizza yang terakhir >> mirip telor dadar. Huaa. Ngga ada yang bener :”)

Dan inilah testimoni para korban yang dipaksa nyicipin pizza ala Suci Azkiya:
Emah: “hmm. Uciii ieu maah lain pitsa mereun CUPA-CUPAA” 
Bapak: “Ieu téh pitsa? Gening teu ngabarabay jiga di tipi2?” 

Hahaha. Untung topping sausnya ngga mengecewakan. Jadi pizza perdana nya bisa terselamatkan. Terakhir, ingat ya! Pizza ituu cara masaknya, dipanggang BUKAN DIGORENG apalagi ditumis wkwk
Maaf ya Emah, Bapak, anakmu ini sudah mengecewakan. Lain kali aku bawain pizza yang asli. Insya Allah 

Itulah sekelumit kisah pembuatan pizza pertamaku. Gagal dikit, gpp ya. Namanya juga belajar. Next time bisa coba lagii. Inii ‪#‎pizzaku‬ ‪#‎BukanTelorDadar‬



Tidak ada komentar:

Posting Komentar