Halaman

Rabu, 17 September 2014

Berani itu


Saat kau mampu membalas, namun kau memilih tuk memaafkan.
Berani itu saat kau mampu mendua, namun kau memilih tuk setia.
Berani itu saat kau mampu menepuk dada, namun kau memilih berlapang dada...

Berani itu saat kau masih pantas membebani keluarga. Namun kau justru mandiri dan membahagiakan mereka.
Berani itu saat kau dapat memilih untuk malas dan menunda, tapi kau justru terus bergerak dan mencoba.

Berani itu saat kau mengatakan yang jujur, walaupun pahit.
Berani itu saat kau mengakui kesalahanmu, walau kau mampu untuk menutupinya.
Berani itu saat kau gagal mencapai sesuatu, namun kau tetap optimis dan bangkit kembali.
Berani itu saat kau berada di jalan kebenaran dan mengajak orang untuk benar, walau kebanyakan manusia memilih bangga dengan kesalahan.

Berani itu saat kau takut akan sesuatu, namun kau mencoba untuk menghadapinya.
"Percayalah, keberanian takkan mempercepat atau memperlambat kematian. Tetapi keberanianlah yang membedakan orang yang jiwanya masih hidup dengan yang perlahan meredup"

Sumber Inspirasi : Setia Furqon Kholid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar